Tuesday, October 1, 2013



Data dan Informasi

Data berasal dari kata datum yang berarti fakta atau bahan‐bahan keterangan. Sedangkan menurut Gordon B. Davis, data adalah sebagai bahan mentah dari informasi yang tidak acak untuk menunjukan suatu tindakan atau hal-hal lain. Data elektronik disusun untuk diolah dalam bentuk: struktur data, struktur file, dan basis data.
Pengertian informasi menurut Gordon B. Davis adalah informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna yang dapat dipahami sebagai bahan pengambilan putusan.
Jadi, hubungan data dan informasi bisa dilihat pada ilustrasi di bawah.

Data (Input) è Proses è Informasi (Output)

Representasi data pada komputer:
1.       Data pada komputer digital disimpan pada memori atau register
2.       Semua data digital dikodekan dalam bentuk kode biner karena memori/register dibuat dari flipflop, dan flip‐flop merupakan suatu piranti yang hanya menyimpan/tidak menyimpan arus listrik (disimbolkan 0 dan 1)
3.       Untuk mengkonversikan data pada bentuk biner diperlukan pemahaman konsep basis pada sistem bilangan

Sistem bilangan pada komputer dikerjakan dengan basis atau radix r merupakan suatu sistem bilangan yang menggunakan simbol r digit. Untuk menentukan bilangan representasi dilakukan dengan penjumlahan hasil kali tiap-tiap digit dengan r n.
Macam-macam dari sistem bilangan pada komputer adalah :
1.      Sistem bilangan desimal
Sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang biasa digunakan sehari-hari. Sistem bilangan ini menggunakan radix 10. Bilangan radix 10 menggunakan simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.
Contoh: 724,5
7x102 + 2x101 + 4x100 + 5x10‐1
artinya: 7 ratusan, 2 puluhan, 4 satuan dan 5 sepersepuluhan
2.      Sistem bilangan biner
Sistem bilangan ini menggunakan radix 2 dengan simbol 0 dan 1.
Contoh : 101101 menyatakan
1x25 + 0x24 + 1x23 + 1x22 + 0x21 + 1x20 = 45
sehingga
(101101)2 = (45)10
3.      Sistem bilangan oktal
Sistem bilangan ini menggunaka radix 8 dengan simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Sistem ini bekerja dengan mengkonversi ke sistem bilangan desimal dengan menjumlahkan bobot‐bobot digit.
Contoh :
(736,4)8 = 7x82 + 3x81 + 6x80 + 4x8‐1
= 7x64 + 3x8 + 6x1 + 4/8
= (478,5)10
4.      Sistem bilangan heksadesimal
Sistem bilanga ini enggunakan radix 16 dengan simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F . Konversi dari desimal ke sistem radix r harus dilakukan pemecahan integer (dilakukan dengan pembagian berulang) dan pecahannya (dilakukan dengan perkalian berulang).
Contoh:
(F3)16 = Fx16 +3 = 15x16 +3 = (243)10

Konversi antar sistem bilangan biner, oktal dan heksadesimal penting pada komputer digital. Satu digit oktal berkorespondensi dengan 3 bit biner, dan 1 digit heksadesimal berkorespondensi dengan 4 bit biner. (* bit adalah digit biner. Ex: Bilangan biner 1011 berarti adalah bilangan biner yang memiliki panjang 4 bit).
Satuan kapasitas data
ü  1 B (Byte) = 8 bit
ü  1 KB (Kilo Byte) = 210 Byte = 1024 Byte
ü  1 MB (Mega Byte) = 1024 KB
ü  1 GB (Giga Byte) = 1024 MB
ü  1 TB (Tera Byte) = 1024 GB dst..
* dalam penulisan singkatan, b (b kecil) adalah singkatan dari bit, sedangkan B (b kapital) adalah singkatan dari Byte.
Representasi Data pada Komputer :
  1. Representasi data numerik
Data Numerik disimpan dalam memory sesuai tipe datanya. Jenis Tipe data numerik antara lain: integer, unsigned integer, long integer, single, float, double, dll. Pemilihan dan penggunaan tipe data sangat penting pada dunia pemrograman dan basis data. Sedangkan pada software aplikasi spreadsheet yang biasa digunakan untuk mengolah data, tipe data tidak perlu didefinisikan karena secara otomatis sudah diatur oleh aplikasi itu sendiri, user tinggal memformatnya.
a.      Data Numerik Integer (Bilangan bulat)
Misalnya, tipe data numerik bernama “Byte” pada Ms. Access memiliki kapasitas Byte untuk menyimpan data bilangan bulat positif. Berarti memiliki interval.
b.      Data Numerik Integer Bertanda
Misalnya, tipe data numerik bernama “Integer” pada Ms. Access memiliki kapasitas 2 Byte (16 bit) untuk menyimpan data bilangan bulat positif bertanda (mampu menyimpan positif/negatif)
Prinsipnya:
ü  bit ke‐1digunakan untuk menyatakan tanda (+) atau (‐). Misalnya,jika 0 berarti (+), jika 1 berarti (‐)
ü  5 bit berikutnya merupakan nilai dari bilangan tersebut
c.       Data Numerik Desimal
Misalnya, tipe data numerik bernama “Single” pada Ms. Access memiliki kapasitas 2 Byte (16 bit) untuk menyimpan data bilangan bulat positif desimal.
Prinsipnya:
ü  8 bit pertama digunakan untuk menyimpan bilangan bulat
ü  8 bit berikutnya digunakan untuk menyimpan bilangan dibelakang koma
  1. Representasi Alfanumerik
Banyak aplikasi komputer tidak hanya memerlukan data bilangan saja, namun juga huruf alfabet dan karakter khusus. Karakter alfanumerik adalah set elemen yang termasuk 10 digit desimal, 26 huruf alfabet, dan karakter khusus seperti $, +, dan =. Satu set terdiri dari 32 dan 64 elemen atau 64 dan 128 elemen diperlukan pengkodean 6 atau 7 bit.
a.      Standard lama yang digunakan untuk konversi alphanumerik adalah kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange), yang menggunakan 8 bit untuk mengkodekan 256 karakter.
b.      Standard baru yang digunakan untuk konversi alphanumerik adalah kode Unicode yang menggunakan 16 bit yang berarti mampu mengkodekan 65.536 (216). Unicode memungkinkan pengguna huruf kanji, arab, thai, dll mampu mengetikkan/memproses karakter teks mereka pada komputer.
  1. Representasi Citra Digital
Semua gambar yang bisa disimpan/diolah pada komputer/piranti digital disebut dengan citra digital (atau sering disebut citra saja). Citra tersusun dari elemen‐elemen terkecil yang disebut Pixel (picture element). Banyaknya pixel pada sebuah citra disebut dengan Resolusi.
Biasanya resolusi dinyatakan dalam 2 cara, yaitu:
a.      Dimensi panjang x lebar, misal: 800x600, 1024x768, dll
b.      Banyaknya pixel, misal: 2 Mega Pixel, 5 Mega Pixel, dll.
Penyimpanan citra berwarna dilakukan dengan menyimpan intensitas nilai RGB nya. Format bmp (bitmap) adalah format citra yang langsungmemetakan intensitas RGB ke media penyimpanan dengan rincian setiap pixel:
a.      Red (R) : 8 bit , 0‐255
b.      Green (G): 8 bit , 0‐255
c.       Blue (B): 8 bit , 0‐255
Sehingga, 1 pixel citra dengan format bmp memerlukan alokasi sebesar 24 bit (3 Byte). Format lain dari citra antara lain: jpg, gif, png, dsb. umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dari bmp untuk citra yang sama. Hal ini disebabkan format selain bmp merupakan format yang telah mengalami kompresi.

0 comments:

Post a Comment

 
Dreaming Girl Blogger Template by Ipietoon Blogger Template